TANA TORAJA - Rapat Koordinasi Bulanan Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) kabupaten Tana Toraja yang digagas oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Tana Toraja, dilaksanakan di lantai 2, Pusat Kuliner To' Ao', Ruang tunggu Terminal Makale, Selasa (17/11/2020).
Rapat Koordinasi ini dihadiri oleh H. Asri selaku Pjs Bupati Tana Toraja, Welem Sambolangi selaku ketua DPRD Tana Toraja, Sarly Sollu sebagai Kapolres Tana Toraja, Army Lenggo selaku kadishub, Kasat Intel Polres Tana Toraja, Samsat Tana Toraja dan jajaran dinas perhubungan Tana Toraja bersama perwakilan Satlantas Polres Tana Toraja.
Dalam sambutannya, Pjs Bupati Tana Toraja H. Asri mengapresiasi pemda Tana Toraja dalam maksimalkan pembangunan fasilitas pemerintah maupun fasilitas umum.
"Jujur kita orang Tana Toraja berani membangun fasilitas pemerintah dan fasilitas umum tapi kita tidak mampu mengelolanya secara maksimal", kata Pjs Bupati Tana Toraja.
Untuk itu, kami sudah sepakat bersama Kapolres bersama ketua DPRD untuk menata kota Makale sebagai wajah dari pemerintah Tana Toraja, tambahnya.
"Kita lakukan tahap awal, kita bersihkan dan tahap berikutnya dengan penataan keindahan berdasarkan ornamen Toraja. Seperti adanya pasar seni dan plaza kolam Makale itu kita tata dengan rapi, indah dan nyaman serta bersih sebagai penunjang pariwisata", tutur Pjs Bupati, lagi.
Kita menginginkan adanya lokasi kuliner seperti di Jl. Kartini namun masih kelihatan kumuh dan tertutup dari sisi pemandangan yang bisa dinikmati oleh pengunjung.
Pjs Bupati juga menyinggung akan tersedianya Sistem Penanggulangan Kegawatdaruratan Terpadu yang dikenal dengan istilah Public Safety Centre (PSC)
"Akan kita launching fasilitas kesehatan PSC dalam waktu dekat ini agar setiap menerima informasi langsung dari masyarakat itu bisa langsung diberikan tindakan dengan fasilitas dan personil tenaga medis yang kita miki", ungkap Pjs Bupati, H. Asri.
Terkait BBK kata H. Asri bahwa jika tidak di dukung angkutan darat yang maksimal maka akses Bandara ke kota akan menjadi penghalang bagi para wisatawan dalam melakukan kunjungan wisata.
"Fasilitas angkutan darat seperti Damri, dan angkutan khusus seperti taxi itu juga harus diberikan penertiban pemberlakuan tarif penumpang agar para pengunjung wisatawan dari Bandara ke kota dan ke objek wisata bisa merasakan pelayanan yang baik serta terjangkau", beber H. Asri.
Selanjutnya mengenai ketertiban cara parkir bagi truk angkutan barang itu masih menjadi masalah yang keseringan menimbulkan kemacetan sehingga harus diaturkan jadwal bongkar muat barang, jelasnya.
Sementara, Welem Sambolangi selaku ketua DPRD menyampaikan bahwa dengan adanya fasiltas akses Bandara menjelang hari libur bagi masyarakat Toraja dalam menyambut Natalan dan Tahun Baru 2021, kita harus siap kerja keras karena kita perkirakan kunjungan ke Toraja akan membludak.
Di kesempatan yang sama pula, Sarly Sollu selaku kapolres Tana Toraja menyampaikan bahwa wajah suatu ibu kota itu adalah terminal sebagai tempat berkumpul hingga tukar menukar kebudayaan dari segala wilayah yang singgah di terminal.
"Jadi filter pertukaran budaya kota untuk dibawa ke desa bagi masyarakat itu paling utama adalah kebersihan dan keindahan suatu terminal karena akan menjadi perbincangan masyarakat saat kembali ke kampungnya", tutur Kapolres Tana Toraja.
Olehnya itu menurut kapolres Terminal sebagai tempat pertukaran harus menjadi filter bagi masyarakat dari budaya yang jelek dapat terfilter setelah masuk terminal dengan adanya suasana tertib dan nyaman serta bersih akan menjadi budaya yang baik dibawa masyarakat kembali ke setiap kampungnya.
Dihadapan Pjs Bupati dan Kapolres, Army Lenggo selaku kadis perhubungan menyampaikan bahwa pembangunan terminal yang ada sekarang murni dari anggaran APBD dengan dilengkapi fasilitas tempat kuliner untuk bersantai dan fasilitas ruang untuk sembayang seperti musholla.
(Widian)