TANA TORAJA - Surat Keputusan Dewan Koperasi Indonesia Wilayah Sulawesi Selatan pertanggal 26 Januari 2021, Nomor : SKEP/04/25.000-E/XII/2020 tentang Kepengurusan Dewan Koperasi Indonesia Kabupaten Tana Toraja, menunjuk dan mengangkat Andi Pangeran Tandilangi', sebagai Pelaksana Ketua Dewan Koperasi Indonesia Kabupaten Tana Toraja, Rabu (3/2/2021).
Pemuda asal Sangalla' dari Lembang Rante La'bi ini yang akrab dipanggil Pangeran, juga diketahui sebagai Founder Aplikasi Halo Tukang yang mempermudah masyarakat dalam mendapatkan layanan jasa tukang.
Melihat perkembangan teknologi sekarang, Dewan Koperasi Indonesia Wilayah Sulawesi Selatan mempercayakan dan menempatkan Generasi milenial dalam kepengurusan Dekopinwil Toraja yang baru untuk menjawab tuntutan perubahan dan kebutuhan lingkungan strategis nasional dan global.
Menjawab tugas baru yang diembannya itu, Pangeran saat dikonfirmasi mengatakan bahwa organisasi seperti koperasi itu harus mampu memanfaatkan kemajuan teknologi.
"Organisasi Dekopin harus mampu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk menjangkau dan mengikat segenap anggotanya, mulai dari Dekopin Wilayah, Dekopin Daerah, induk, pusat, sekunder, hingga koperasi primer", kata Pangeran.
Menurutnya bahwa era digital yang digerakkan oleh revolusi industri 4.0 menuntut Dekopin untuk melakukan perubahan - perubahan pola dan cara berpikir, hingga cara bekerja secara mendasar. Salah satu strateginya tentu saja menempatkan generasi milenial yang berjiwa Kreatif, inovatif, dan bekerja efektif.
Menyangkut keberadaan koperasi dimasa pandemi covid-19 ini yang menyerang sendi ekonomi masyarakat, Andi Pangeran melalui pesan WhatsAppnya mengatakan jika koperasi seharusnya jadi garda terdepan dalam pemulihan ekonomi nasional ditengah pandemi covid-19.
"Koperasi seharusnya jadi garda terdepan dalam pemulihan ekonomi nasional ditengah pandemi covid-19, khususnya di Toraja, dimana peranan koperasi sangat penting guna membantu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Terutama, guna menyalurkan program bantuan permodalan atau kredit untuk permodalan masyarakat", ungkap Pangeran.
Karena di samping itu, juga salah satu pokok permasalahan pelaku UMKM sangat sulit untuk bisa mendapatkan permodalan dari perbankan, mengingat keharusan adanya jaminan jika lewat perbankan.
"Sementara untuk kredit pelaku mikro, biasanya mereka tidak punya jaminan. Makanya, masyarakat pelaku usaha mikro sulit dalam mendapatkan pinjaman dari perbankan. Dan semoga koperasi bisa menjawab atas hal tersebut, serta koperasi diharapkan bisa berperan dalam kondisi ditengah situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang, koperasi bisa meningkatkan perannya dalam perekonomian masyarakat", jelasnya.
Lanjut kata Pangeran bahwa koperasi harus bisa bersaing ditengah kemajuan teknologi dan informasi. Pengurus koperasi juga bisa menjaga penampilan, sesuai mekanisme yang berlaku dan tidak memberatkan masyarakat, serta para penanggung jawab koperasi bisa mengelola usaha dan melakukan administrasi dengan lebih baik lagi termasuk memberikan pelayanan online.
"Mumpuni, saya dipercaya oleh Dewan Koperasi Indonesia Wilayah Sulawesi Selatan, yang berprofesi sebagai pengembang Tehnologi bidang aplikasi Usaha Startup Ecomers, maka kedepan kita akan berusaha menambahkan management koperasi sistem digital", urai Pangeran.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh media indonesiasatu.co.id, pada dinas Koperasi dan UMKM kabupaten Tana Toraja, hingga tahun 2021 ada sejumlah 175 Koperasi Berbadan Hukum yang ada di kabupaten Tana Toraja yang tersebar di 19 Kecamatan.
(Widian)