TANA TORAJA - Jelang Pencoblosan Pilkada Tana Toraja, paslon petahana Nicodemus Biringkanae-Victor Datuan Batara (Nico-Victor) kebanjiran alihan dukungan, Sabtu (5/12/2020).
Setelah berbagai komunitas maupun tokoh masyarakat, dukungan kali ini datang dari Afner Rerung, tokoh muda sekaligus mantan Liaison Officer (LO) anggota DPD RI Amelia Salurapa.
Afner yang juga Manajer Transportasi Online "Mappaza" dulunya juga motor penggerak utama tim pemenangan wakil Toraja ke DPD RI.
Di Pilkada 2020 ini, Afner menyatakan siap membantu memenangkan pasangan Nico-Victor atau NIVI jilid 2 di Pilkada 9 Desember 2020, yang sisa 4 hari ini akan dilaksanakan.
Saat di temui malam ini di seputaran kota Makale, Afner menyatakan alasan memilih Nico-Victor karena sesama kader GMKI.
"Nico - Viktor adalah alumni dan senior GMKI Makassar yang paling sering menemui juniornya di sekretariat GMKI sejak dulu walau tanpa kepentingan", ungkap Afner.
Dia mengaku salut dengan kesederhanaan Nico - Viktor meski telah menjabat Bupati dan Wakil Bupati Tana Toraja.
Lanjut kata Afner, Ketika berkunjung ke sekretriat GMKI, Nico - Victor tidak merasa jijik makan bersama dengan mahasiswa Toraja dalam kondisi serba pas-pasan. Nico - Viktor disebutnya tidak pernah membedakan siapapun.
"Makanya kita dukung dan hampir semua tim pemenangan DPD RI 2019 kemarin yang ada di setiap kecamatan, kita arahkan untuk memenangkan NIVI jilid 2 di kecamatannya masing-masing", paparnya.
Pengurus Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) dan KNPI Sulsel ini juga mengatakan, alasan dukungan ke Nico-Victor bukan hanya karena hubungan emosional.
"Tapi juga karena alasan logis, program Nico - Victor sangat bagus dilanjutkan dan terukur untuk direalisasikan sebagai petahana, " tandanya.
Di samping itu, alasan logis lain karena NIVI berhasil melanjutkan proyek mangkrak yang ditinggalkan pemerintahan sebelumnya, padahal proyek itu penuh aroma korupsi.
NIVI juga berhasil melobi pemerintah pusat sehingga proyek black list Bandara Buntu Kunik berhasil dilanjutkan sampai beroperasi seperti sekarang. Padahal, proyek ini nyaris gagal akibat korupsi berjamaah tim 9.
"NIVI lalu menggenjot pembangunan sampai bandara siap dioperasikan seperti sekarang. Zaman NIVI, infrastruktur jalan lebih baik, lebar mulus, penambahan ruas lebih banyak, dibanding pemerintahan sebelum NIVI", bebernya.
Dia juga mengaku salut karena banyak daerah terisolasi yang mulai terbuka di pemerintahan NIVI bandingkan sebelumnya.
Baca juga:
Tony Rosyid: Republik Buzzer
|
"Jalan depan kantor bupati saja dulunya berlubang. Jika ingin ke Rantepao lepas dari perbatasan, jalanan baru mulus setelah melewati Rantelemo. Sekarang di era NIVI jalanan mulus", urai Afner.
Di sektor pertanian, tambahnya, NIVI berhasil menggenjot pertanian modern dengan bantuan alat-alat pertanian yang sangat jauh beda dengan pemerintahan sebelumnya, dan masih banyak pencapaian lainnya, ungkapnya.
Bahwa mungkin belum ada yang belum terealisasi, dia mengaku maklum tapi harus dipahami juga bahwa kondisi pandemi menghambat semua program pemerintahan, jadi pasti banyak penyesuaian.
"Lalu terkhusus periode ini hanya 3 tahun lebih, jika misalnya bupati baru lagi, tahun pertama pasti ada perombakan birokrasi, kepala kepala dinas dan lurah diganti, dan dimutasi, tahun kedua baru rapat rapat untuk program, tahun ke tiga penganggaran tahun ke empat pemilihan serentak 2024 lagi. Jadi kapan kerjanya?, tutup Afner.
(Widian)